Konsep Buku Non Fiksi, Asyik!!!

Hari Ini hari kelima  belas Alhamdulillah saya masih tetap semangat mengikuti kegiatan belajar menulis yang dilaksanakan oleh PGRI. Tak Terasa sudah memasuki pertemuan ke 15. Hari ini bertepatan dengan hari Jumat Kliwon tgl 5 November. Jumat Kliwon dipercaya sebagaian orang adalah hari yang angker, semoga hari ini hari Jumat yang dipercaya oleh banyak orang adalah hari penuh barakah, rahmat, dan penuh ampunan. Materi kali ini sangat menarik yaitu “Konsep Buku Non Fiksi”.  Faktanya beberapa penulis pemula seperti saya juga gak tahu apa itu Buku Non Fiksi secara utuh . Jujur dalam hati saya non fiksi adalah tulisan yang bersifat informatif. Informasi yang diberikan adalah benar, bukan rekaan atau karangan penulis. Saya bertanya bagaimana caranya agar buku kita tulis termasuk dalam buku non fiksi, adakah kriteria khusus dalam buku non fiksi ini. Makanya hari ini saya persiapkan fisik, pikiran dan hati, tentunya denga hati ikhlas semoga diberikan kemudahan dalam mengikuti kelas PGRI menulis. Semangat dan terus semangat yang sering dikobarkan oleh narasumber dan moderarator guru menulis.. Saya yakin tidak ada sesuatu yang mustahil bila kita berkeyakinan akan bisa seperti itu. Pasti Bisa!!!Buku Non fiksi pasti bisa….asyik.

Malam ini kita akan memasuki pertemuan ke-15 dengan narasumber yang luar biasa. Assalamuaikum Wr. Wb. Selamat Malam, Good Evening, Gütten Nacht

Ladies & Gents of future famous writers from all over Indonesia! Salam narasumber.

Tonight, Ayo siapkan fokus  dengan segelas Teh/Kopi Hangat. Agar jemari selalu kuat merangkai Kata. The topic Tonight is KONSEP BUKU NON FIKSI kita bedah tips untuk menulis karya non fiksi malam ini bersama seorang narasumber yang Hebat. Seorang ibu yang sangat suka membaca, travelling dan memasak ini adalah seorang English Teacher yang juga adalah Founder Organisasi Masyarakat . Seorang ibu yang penuh ide, suka berinovasi dan semangat berbagi. Beliau adalah Ibu Musiin. M. Pd. mari kita sempatkan untuk sejenak membaca biodata beliau.PASTI MENGINSPIRASI.

Musiin  atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling  dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998 .

Ia pertama kali masuk sekolah di tahun 1977 – 1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986 dan  sekolah lagi ke SMAN 4 Kediri lulus tahun 1989. Dari tahun 1989-1994. Ia melanjutkan ke IKIP negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009.

Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015.

Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang.

Di lingkungan dunia pendidikan, ia aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri

Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.Organisasi ini bergerak dalam bidang

  1. Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.
  2. Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo
  3. Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dam Departemen  Pertanian Amerika Serikat.
  4. Pelatihan Sekolah Ramah Anak  bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.
  5. Pendidikan  lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.
  6. Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN WFP.

Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco dan Indolakto Pasuruan. Selain itu PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku tebu  bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang dan Kediri.

Sebagai penulis pemula, karya buku yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut:

  1. Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z
  2. Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi (Karya bersama Prof Eko)
  3. Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)
  4. Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa)
  5. Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji
  6. Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.
  7. Menulis Artikel populer di majalah online

Editor Buku

  1. Kaulah Sosok Inspiratif di Hatiku ( Antologi Sosok Inspiratif)
  2. Kisah Penyemangat Kalbu (Antologi Penyuluh Agama)

Menjadi penulis buku non fiksi telah mengantarkan untuk mengikuti ujian Sertifikat Penulis dan telah berhasil memegang sertifikasi penulis pada tahun 2020. Mantab dech pokoknya.

Kuliah tonight akan dibagi menjadi 4 sesi yaitu :

1. Opening

2. Pemaparan Materi

3. Discussion

4. Tutup

Semoga kegiatan menulis ini menjadi berkah bagi kita semua di masa pandemi Covid-19 dan menjadi penguat imun tubuh kita dan semoga ilmu yang kita peroleh malam ini bermanfaat dunia akhirat.

Narasumber  adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Kami bersembilan telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku kami telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya saya berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.

Sebelumnya narasumber  hanya menulis untuk tugas-tugas kuliah maupun untuk tugas dinas. Tidak pernah terpikirkan bahwa narasumber bisa menulis. Terlintas ketakutan setiap akan menulis. Dan akhirnya, narasumbr telah berhasil mengalahkan ketakutan dari dirinya sendiri. Ketakutan itu ternyata  merendahkan potensi narasumber untuk menulis.

Bapak Ibu yang luar biasa, ketakutan  yang narasumber rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:

1.    Takut tidak ada yang membaca.

2.    Takut ssalah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.

3.    Merasa karya orang lain lebih bagus.

Ketakutan itu yang sering kali membuat narasumber merasa konyol dengan hanya duduk berjam-jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun. Akhirnya narasumber singgah di Kelas menulis Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko. Narasumber juga menjadi peserta seperti halnya Bapak Ibu saat ini. Di awal masuk kelas Om Jay, Narasumber bahkan belum mempunyai blog. Kelas ini yang mengharuskan Narasumber mempunyai blog untuk wadah menulis. Dan cahaya untuk berkarya berasal dari diri narasumber sendiri. Narasumber  yang minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis. Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan. Bapak ibu jangan sampai menjadikan kegiatan menulis, sebagai contoh menulis resume kelas Om Jay menjadi sebuah mimpi buruk Namun kegiatan ini adalah langkah untuk menuju sebuah puncak kesuksesan untuk menjadi penulis yang hebat. Prof. Eko narasumber ibaratkan sebagai seorang Master  Chef  yang memberi kita banyak pilihan bahan masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita peroleh di Prof EKOJI Channel.  Seperti yang disampaikan Prof Eko, Bapak Ibu bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,  atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Saya memiliki buku, Bapak Ibu juga memiliki buku, NAMUN buku tersebut MASIH belum lahir.

Judul buku yang sangat terkenal ini seperti menusuk jantung kita. Is there a book inside you? Jawabannya YES. Sekian purnama telah kita lalui, pasti banyak warna yang melintas di kehidupan kita. Dan itu adalah buku yang belum kita lahirkan. Buku ini menjadi rujukan penulis pemula.

Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.

Atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian. Atau hanya jadi status whatsapp atau jadi instastory yang berlalu begitu saja. Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS. Sebelum menulis buku, Bapak ibu harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis.

Alasan saya ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:

1.    Mewariskan ilmu lewat buku.

2.    Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3.    Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa saya ingin menjadi penulis.

Keinginan kuat  ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan.  Pikiran menjadi penulis mengantarkan saya mengikuti kelas-kelas menulis (salah satunya kelas Om Jay dan  tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Eko.

Bapak Ibu penulis hebat,malam ini kita membahas buku nonfiksi. Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1.    Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)

       Contoh: Buku Pelajaran

2.    Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.

       Contoh: Buku Panduan

  1. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Pola yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.

Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni

1.    Pratulis

2.    Menulis Draf

3.    Merevisi Draf

4.    Menyunting Naskah

5.    Menerbitkan

Langkah Pertama Pratulis

1.    Menentukan tema

2.    Menemukan ide

3.    Merencanakan jenis tulisan

4.    Mengumpulkan bahan tulisan

5.    Bertukar pikiran

6.    Menyusun daftar

7.    Meriset

8.    Membuat Mind Mapping

9.    Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Bapak Ibu bisa memilih tema yang Bapak Ibu kuasai dan menjadi passion Bapak Ibu.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya

1.    Pengalaman pribadi

2.    Pengalaman orang lain

3.    Berita di media massa

4.    Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5.    Imajinasi

6.    Mengamati lingkungan

7.    Perenungan

8.    Membaca buku

Semua hal di sekitar bisa menjadi inspirasi Bapak Ibu untuk menulis sebuah buku.

Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet. Pada saat saya menulis di awal pandemi Covid-19, jadi semua referensi berasal dari internet. Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.

Referensi terdiri dari :

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A.   Pembagian Generasi Pengguna Internet

B.   Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A.   Media Sosial

B.   UU ITE

C.   Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A.   Pengertian

B.   Elemen

C.   Pengembangan

D.   Kerangka Literasi Digital

E.    Level Kompetensi Literasi Digital

F.    Manfaat

G.   Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H.   Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A.   Keluarga

B.   Sekolah

C.   Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A.   Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B.   Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C.   Membangun Digital Mindset Warganet +62

Ini contohnya.

Berikut ini akan saya sampaikan anatomi buku nonfiksi.

Anotomi Buku

1.    Halaman Judul

2.    Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3.    Halaman Daftar Isi

4.    Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5.    Halaman Prakata

6.    Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7.    Bagian /Bab

8.    Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9.    Halaman Glosarium

10.  Halaman Daftar Pustaka

11.  Halaman Indeks

12.  Halaman Tentang Penulis

Langkah kedua Menulis Draf

1.    Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2.    Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Langkah ketiga Merevisi Draf

1.    Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2.    Memeriksa gambaran besar dari naskah

Langkah keempat Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1.    Ejaan

2.    Tata bahasa

3.    Diksi

4.    Data dan fakta

5.    Legalitas dan norma

Pertanyaan yang muncul pasti apakah tidak ada hambatan ketika menulis? Banyak sekali Bapak Ibu hambatan yang menghadang.

Hambatan-hambatan dalam menulis

1.    Hambatan waktu

2.    Hambatan kreativitas

3.    Hambatan teknis

4.    Hambatan tujuan

5.    Hambatan psikologis

Bagaimanakah cara mengatasinya?

1.    Banyak membaca

2.    Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.

3.    Disiplin menulis setiap hari.

4.    Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)

Kesimpulan materi hari ini

  1. Ketakutan  yang narasumber rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut: 1)Takut tidak ada yang membaca; 2)Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan; 3) Merasa karya orang lain lebih bagus.
  2. Menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,  atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai.
  3. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS..
  4. Alasan saya ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
    • Mewariskan ilmu lewat buku.
    • Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
    • Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
  5. penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni: 1).Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit);2).Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses; 3).Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
  6. Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni;1)Pratulis; 2)Menulis Draf; 3)Merevisi Draf; 4).Menyunting Naskah; 5) Menerbitkan.
  7. Semua hal di sekitar bisa menjadi inspirasi untuk menulis sebuah buku.

Cara mengatasinya hambatan menulis:1).      Banyak membaca; 2). Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.3).      Disiplin menulis setiap hari; .4).         Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)

Semoga ilmu yang sedikit ini bisa membantu Bapak Ibu menaklukkan tantangan untuk menulis buku non-fiks

Ada pantun dari saya :Beli duku dan terasi di kota gresik , Buku non fiksi, pasti asyik.

Resume Pertemuan 15

Gelombang 21

Penulis : Sudjatmiko

Published by

Mily Sudjatmiko

Guru IPA SMPN 2 Sugio Lamongan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *